NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Legenda Raja SerigalaLegenda Raja Serigala
Oleh: NovelRead

Bab 2225

Kekuatan Bulan jauh lebih besar dibanding Tiga Raja Naga, benar-benar mengerikan. "Nggak disangka." "Darah Naga Sejati memberikan bantuan yang besar untukmu." Bulan tak mengetahui darah serigala yang ada di dalam tubuh Teguh, tetapi dia bisa merasakan dengan jelas seberapa besar perbedaan energi Teguh sebelum dan sesudah menyerap Darah Naga Sejati. Teguh tersenyum. "Semua ini berkatmu." Dia juga tak menyangka. Setibanya di Klan Naga Petir Kosmik, akan mendapatkan hasil seperti ini. "Bulan!" Saat mereka berdua masih tenggelam dalam kegembiraan, Para Raja Naga yang tak tahan melihatnya, mengaum. "Berani-beraninya kamu memberikan Harta karun Klan Naga Petir Kosmik, Darah Naga Sejati, kepada orang asing ..." "Kamu sudah melupakan ajaran dari klan, ini adalah aib bagi Klan Naga Petir Kosmik." "Hari ini, kami akan menghilangkan aib tersebut serta memperbaiki reputasi buruk!" Seusai mengatakan itu. Tiga Raja Naga menyatukan kekuatan dan menyerang. Para raja tahu kekuatan Teguh cukup lemah, jadi mereka menargetkannya sebagai terobosan. Oleh sebab itu, salah satu dari mereka mengganggu Bulan dan dua lainnya menerjang Teguh berniat memecah keadaan secepat mungkin. Tetapi, Teguh juga tidak bodoh. Setelah mengetahui niat lawan, dia menggunakan keunggulannya yaitu kecepatan untuk melancarkan strategi serang dan menghindar tanpa menghadapi mereka secara langsung. Meskipun sesekali terkena serangan Raja Naga, dengan adanya Baju Zirah Sisik Naga, serangan tersebut melemah dan tak memberikan luka fatal. Dengan demikian, pertarungan menjadi stagnan untuk sementara waktu. Teguh dan Bulan mampu menahan imbang musuh di posisi dua lawan tiga. Namun, Bulan merasa pesimis. "Nggak bisa terus begini." Bulan mengirim telepati kepada Teguh sembari bertarung, "Saudara Teguh, Tiga Raja Naga sudah terkenal sejak dulu, memiliki banyak harta karun dan jurus pamungkas." "Tapi, aku cuma mengandalkan Artefak Naga dalam pertarungan." "Kalau mereka mengulur waktu sampai kekuatanku melemah, kita akan berada di posisi yang merugikan. Saat itu tiba, situasi akan menjadi bahaya." Teguh tersentak. Benar juga. Tiga Raja Naga sudah menjadi master selama bertahun-tahun, tak heran mereka selalu bersikap tenang. Ternyata inilah yang mereka incar. Teguh bertanya balik, "Kaisar Naga, apa kamu punya cara untuk mengatasinya?" "Tahanlah mereka selama 10 menit." "Asalkan bisa menahannya selama 10 menit, aku bisa menggunakan jurus rahasia dari Artefak Naga yaitu Murka Kaisar Naga." "Serangan ini adalah salah satu jurus pamungkas paling hebat dari Klan Naga Petir Kosmik." "Asalkan bisa menggunakannya, pasti mampu membalikkan keadaan!" "Saat itu terjadi, meski mereka bertiga mampu bertahan, senggaknya bakal menerima luka fatal dan kehilangan daya tempur." Teguh menjadi bersemangat ketika mendengar penjelas Bulan. Dia segera merespons, "Kaisar Naga, terus kumpulkanlah kekuatan. Serahkan sisanya padaku!" Seusai mengatakan itu. Tiba-tiba muncul Tombak Raja Penghancur di tangan Teguh. Saat ini. Dia mengenakan Baju Zirah Sisik Naga, memegang Tombak Raja Penghancur, menggunakan darah serigala tingkat langka, dan diperkuat dengan api ilahi ... Terlebih lagi, Batu Sangkala Ilahi diam-diam juga mengumpulkan kekuatan. Bisa dibilang Teguh mencapai wujud terkuatnya saat ini. "Oke!" Bulan juga tak menyia-nyiakan waktu dan segera mengumpulkan kekuatan. Sring! Sesaat kemudian, langit yang semula cerah tiba-tiba berubah menjadi mendung. Awan-awan mulai berkumpul dan membentuk wujud naga perkasa nan mengerikan. Saat ini, jurus rahasia Murka Kaisar Naga mulai mengumpulkan kekuatan. "Gawat! Dia ingin menggunakan Murka Kaisar Naga!" "Bulan, Murka Kaisar Naga membutuhkan waktu 10 menit untuk mengumpulkan kekuatan. Apa kamu kira kami akan membiarkannya begitu saja?" "Bunuh dia!" Tiga Raja yang mengetahui bahayanya situasi saat ini, mereka segera menerjang dengan sekuat tenaga.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.