Bab 2215

Setelah menerima harta karun, Wali kota Pamarang membawa Teguh dan Yuni ke sebuah Formasi Teleportasi antar dunia. Melihat formasi besar itu, terutama kekuatan ruang yang mengalir di atasnya, Teguh tanpa sadar memikirkan tentang perjalanan antar ruang. Jadi, dia bertanya dengan penasaran, "Wali kota Pamarang, di sini ada formasi untuk melintasi dua dunia. Apakah ada formasi yang bisa melintasi batas dalam dan luar formasi?" "Kalau ini ... " Wali kota Pamarang terdiam sejenak. Lalu, dia menggelengkan kepala dan berkata, "Aku juga kurang tahu." "Formasi di depan ini bisa melakukan teleportasi antara dua dunia karena kekuatan yang luar biasa dari para ahli di Alam Nirwana kuno." Teguh mengangguk, dia tidak terlalu kecewa. Dia hanya sekadar bertanya. Tampaknya. Dia benar-benar harus pergi mengunjungi Klan Naga Petir Kosmik Setelah beberapa saat, formasi diaktifkan, dan Teguh pun mengantarkan Yuni. "Teguh ..." Yuni menatapnya dengan perasaan campur aduk, "Terima kasih telah menyelamatkanku dan juga sudah mengantarku kembali ke Dunia Kultivasi." "Kamu perlu bantuanku di Dunia Bawah?" Teguh berpikir sejenak dan berkata, "Bantu aku menjaga Dunia Sekuler Serenara, Istana Raja Serigala, Sekte Obat-obatan, dan keluarga Yulianto. Itu saja sudah cukup." "Mereka semua adalah keluargaku." Yuni mengangguk, "Aku paham." Setelah selesai berbicara, dia menatap dengan penuh arti dan kemudian melangkah ke dalam formasi. Aum! Cahaya semakin kuat, sosok Yuni juga semakin samar dalam cahaya yang gemerlap. Setelah keluar dari Kota Pamarang. Teguh langsung naik ke Bahtera Semesta dan pergi ke wilayah Klan Naga Petir Kosmik. Sebagai Klan Naga, Naga Petir Kosmik adalah salah satu klan tersohor di Alam Siluman. Peringkat mereka relatif lebih rendah hanya karena jumlah populasinya tidak sebanyak Klan Siluman Burung Langit. Namun, karena kemampuan melintasi ruang dan kekuatan individu yang kuat, kekuatan keseluruhan dari Klan Naga Petir Kosmik sangat tangguh dan tidak boleh dianggap remeh. Klan Naga petir Kosmik juga menduduki sebagian besar wilayah Alam Siluman. Umumnya, mereka berkumpul di Pegunungan Tugalang di sebelah barat Alam Siluman. Teguh melakukan perjalanan sepanjang jalan ke tempat ini. Hanya saja, sebelum datang, dia mendapatkan peringatan dari Fafnir. Saat ini, sedang terjadi kerusuhan yang cukup serius di sekitar wilayah Pegunungan Tugalang. Jadi, dia tidak boleh mencolok. Jika dia pergi ke sana dengan Bahtera Semesta, orang lain tidak akan tahu situasi di dalam. Mereka akan menganggapnya sebagai musuh dan menyerangnya habis-habisan. Jadi ... Teguh mendarat di tempat yang agak jauh, dan menyimpan Bahtera Semesta. Lalu, dia memilih terbang ke wilayah inti Klan Naga Petir Kosmik. Namun, ternyata ... Ketika baru saja mendekati wilayah inti, seorang gadis berlari ke arahnya. "Tolong selamatkan aku!" Melihat Teguh, gadis itu berlari ke arahnya seperti melihat pahlawan penyelamat. Teguh meliriknya sejenak. Gadis itu terlihat sangat cantik, dengan dua tonjolan kecil di dahinya. Ini adalah tanda umum pada wanita Klan Naga Petir Kosmik, tanduk yang belum sepenuhnya tumbuh. "Bocah, cepat pergi dari sini." "Ini adalah urusan internal Pegunungan Tugalang. Kalau kamu ikut campur, itu berarti kamu mau berperang dengan kita. Kamu harus berpikir dengan matang sebelum mengambil keputusan." "Bocah, kalau kamu berhasil menangkap gadis itu, kita bersedia memberikan imbalan untukmu." "..." Sebelum Teguh sempat menjawab, terdengar suara marah dari belakang. Pada saat yang sama, sekelompok aura dengan cepat mendekat. Orang-orang ini terlihat sangat kuat dan memiliki kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Orang yang paling kuat memiliki tingkat kemampuan setara dengan tahap akhir Siluman Misterius dan sudah mendekati Raja Siluman. Teguh mengernyitkan dahinya, dan bersiap-siap untuk pergi. Hal seperti ini sangat umum terjadi di Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis dan tidak mungkin diatasi. Teguh bukanlah pahlawan atau penyelamat, dia tidak berniat untuk memedulikan masalah ini. Namun, tepat di saat itu juga. "Aku adalah putri Klan Naga Petir Kosmik, Yean Anoraga!" "Asal kamu bersedia membantuku, aku pasti akan balas budi."