Bab 2023

Kemudian ... Keberadaan wilayah, ditambah dengan baju zirah es, sudah cukup membuat Penyu hitam utara bangga di Dunia Kultivasi, sehingga tidak ada yang berani menantangnya. Bahkan, di tempat pembunuhan, dia berjalan dengan cukup bangga. "Benarkah?" "Ayo kita bertarung!" Teguh berteriak dan langsung menikam dengan tombaknya. Berikutnya. Dia langsung mengarahkan senjatanya ke Penyu hitam utara untuk membunuhnya. "Teknik kekuatan langit ..." Keterampilan tombak yang mahir ditambah dengan energi yang kuat ini adalah hasil dari pengaruh darah suci dalam tubuh Teguh, esensi sejati yang secara perlahan-lahan berevolusi menjadi kekuatan abadi! Hanya dengan satu serangan, semuanya terguncang! "Duar ..." Dalam sekejap, serangan yang luar biasa dari Teguh menancap di tubuh Penyu hitam utara. "Krakk!" Dengan suara keras, baju zirah es yang tak terkalahkan itu hancur menjadi serpihan dalam sekejap. "Kamu ..." Penyu hitam utara terkejut dan tidak bisa berkata-kata, matanya penuh dengan kekaguman. Penyu hitam utara tidak pernah menyangka bahwa baju zirah es yang diklaim dapat melindungi dari segala serangan dengan tingkat kekuatan yang sama, ternyata dapat dihancurkan dengan satu serangan oleh Teguh ... Ini adalah lelucon besar dari Tuhan. Dia terkejut dan bertanya, "Siapa kamu sebenarnya dan kekuatan apa yang kamu miliki?" Teguh memandangnya dengan sedikit mengejek, "Kamu sebagai Penyu hitam utara, hanya Siluman Atas yang palsu." "Akulah batara yang sejati!" Setelah mengatakannya. Teguh melayang di udara, memancarkan kekuatannya yang megah. Aliran esensi sejati memancar dengan mudah, memenuhi langit dan bumi, serta menutupi segalanya. Karena keberadaan darah suci, esensi sejatinya juga memiliki nuansa 'Surga', membuat ekspresi Penyu hitam utara berubah. "Surga ... benar-benar nuansa surga!" Saat ini, Penyu hitam utara mulai menyerah. "Hmm ..." Teguh terus melepaskan tekanan esensi sejati, membuat wilayah Penyu hitam utara hancur berantakan dan dengan suara keras dia berkata, "Tiga serangan sudah lewat, kamu kalah." "Sekarang ..." "Kamu bisa memilih menjadi tungganganku." "Atau mati!" Kata 'mati' terdengar, esensi sejati Teguh mendidih tanpa henti, bercampur dengan niat membunuh yang menakutkan, selalu mengelilingi Penyu hitam utara. Penyu hitam utara ingin menolak. Tetapi hanya dengan satu pandangan dari Teguh, kekuatan esensi sejati yang tidak terbatas membuat Penyu hitam utara kehabisan napas. Penyu hitam utara menyadarinya. Jika Penyu hitam utara berani menentang lagi, nyawanya benar-benar akan terancam. "A ... aku ..." "Aku berjanji padamu, sebagai tungganganmu!" Akhirnya, Penyu hitam utara sangat tertekan, tetapi juga sangat bijaksana dalam mengakui kekalahan. Tak heran. Tidak mengakui kekalahan berarti mati, kali ini dia tidak ingin mati. "Itu benar." Teguh tersenyum, melompat dengan pelan dan berada di cangkang Penyu hitam utara. Wajah Penyu hitam utara menunjukkan kemarahan. Tetapi pria itu lebih kuat daripada dirinya, dia tidak berani menunjukkan ketidakpuasannya pada saat ini. "Tuan ..." "Kau berencana membawaku ke mana?" Penyu hitam utara bertanya dengan sopan. "Tempat Pembunuhan." Itu adalah tujuan Teguh seterusnya dan tidak akan berubah. "Swoosh ..." Setelah mendapatkan petunjuk dari Teguh, Penyu hitam utara segera membawa Teguh ke tempat pembunuhan. "Tuan ..." "Tanah pembunuhan terkenal dengan kekacauannya." "Para kultivator akan berjuang selama tiga hari tiga malam untuk harta karun, dendam, atau bahkan hanya karena nggak menyukai seseorang." "Kemudian ..." "Seseorang yang kurang beruntung berpikir dirinya bisa mendapatkan harta karun. Tapi sebenarnya dia sedang dijebak oleh Dewa Dunia Atas. Tempat itu benar-benar nggak baik." "Apa yang kamu lakukan di sana?" Di tengah jalan, Penyu hitam utara bertanya dengan penasaran. Teguh menatapnya dengan jujur dan berkata, "Bagaimana cara tercepat dan langsung ditangkap oleh orang-orang dari Dunia Atas?"