Bab 1632
Wuss!
Angin bertiup kencang, disertai dengan adanya pedang berbahaya itu.
Rina sudah merasakan kekuatan tajam yang tak terbendung.
Apakah aku akan mati ...
Tak berdaya.
Putus asa.
Frustrasi.
Berbagai perasaan melanda hati Rina dalam sekejap.
Hal yang terlintas dalam pikirannya adalah momen-momen bersama Teguh.
Mungkin ...
Tanpa dia, aku masih menjadi Presdir Grup Jagaraga dan masih menjadi putri Keluarga Yulianto.
Mungkin ...
Aku tidak akan memilih jalan yang begitu berbeda ini.
Apakah ini takdir?
Apakah memang sudah diatur begini?
Tiba-tiba, ada banyak pertanyaan muncul dalam benaknya.
Apakah dirinya akan menyesal?
Tidak!
Tidak pernah menyesal.
Pada saat berikutnya, dia tiba-tiba menundukkan kepalanya. Dua tetes air mata menetes tanpa suara.
Ini adalah akhir hidupnya.
Di kehidupan berikutnya ...
Sampai jumpa lagi.
Rina pun menutup matanya.
Syuut ...
Pada saat genting antara hidup dan mati, tiba-tiba ada tombak yang melintang di langit.
Dalam sekejap, tombak itu sudah sampai di depanny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda