Bab 1407
Teguh memanfaatkan kekuatan telak untuk melompat dengan tinggi di udara. Dia melakukannya demi menghindari serangan "Penguasa Dunia" yang melesat dengan ganas.
Setelah itu.
Teguh yang telah mencapai titik tertinggi, mulai turun perlahan-lahan.
Seluruh aksinya tampak begitu memesona.
Hanya segini saja?
Teguh berkata sambil tersenyum sinis, "Tiga seranganmu sebenarnya nggak sehebat itu. Bahkan, nggak ada yang menyentuh ujung jubahku sama sekali. Jadi, apa kamu masih berani membual?"
Nak, jangan sombong dulu!
Zegan seketika naik pitam, bahkan hidungnya tampak kembang-kempis. Lalu, dia berkata dengan nada penuh ejekan, "Kamu bahkan nggak bisa melawan setelah kuserang tiga kali. Jadi mau menyombongkan apa, hah?"
Hahaha ...
Teguh dibuat tidak bisa menahan tawa begitu mendengar kata-kata itu.
Pak Tua ...
Kamu benar-benar yakin dengan kemampuanmu, ya?
Teguh menggeleng sambil tertawa, lalu berkata tanpa basa-basi, "Aku punya kebiasaan moral yang baik. Baik menghadapi yang tua atau muda, aku sel

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda