Bab 1398
"Bosan hidup!"
Zufar merasa terkejut sekaligus marah setelah melihat situasi tersebut. Dia pun segera memberi perintah, "Tembak! Tembak dia sampai mati!"
Duar!
Dor!
Bum!
Suara ledakan terdengar bersahut-sahutan.
Puluhan senapan di tiga arah yang berada dalam kegelapan, memuntahkan lidah api panjang. Seketika, halaman kecil itu menjadi terang-benderang.
Kemudian, terdengar suara tembakan yang menggelegar.
Wuss!
Syut!
Duar!
Saat itu juga, peluru-peluru khusus berterbangan memenuhi angkasa bagaikan belalang. Melesat langsung menuju Teguh dari segala arah, tanpa menyisakan tempat untuk berlindung.
Sementara itu, Teguh ...
Tertegun seperti ketakutan. Dia berdiri diam di tempatnya.
Sama sekali tidak bergerak.
Tanpa adanya niat untuk menghindar.
Tanpa tindakan.
Seakan-akan siap menerima segala sesuatu dengan tenang.
"Huh!"
"Di bawah tembakan gencar ini, bahkan seorang master alam bela diri sekalipun tidak akan mampu bertahan!"
"Semuanya harus mati, pasti mati!"
"Kecuali kamu pergi ke surga un

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda