Bab 1292
Terlihat kencang, sekaligus kejam
Cahaya pedang yang menyilaukan itu mirip dengan Bimasakti yang tergantung di langit. Mengeluarkan cahaya darah tidak terhingga, pembantaian tanpa henti, banyak tubuh berserakan, dan darah segar terus mengalir!
"Aw ..."
"Ouh ..."
"Ukh ..."
Lagu pembantaian yang mengerikan serta penuh putus asa tercipta dari berbagai jeritan sekaligus tangisan pilu yang saling bersahutan, sehingga siapa pun yang mendengarnya pasti akan merinding dan ketakutan.
Hanya sekitar sepuluh detik.
Tidak ada seorang pun dari para ahli yang datang untuk melawan pertempuran itu bisa pulang dengan selamat.
Mungkin bisa putus tangan maupun kaki.
Mungkin berakhir pindah dengan segera.
Bukan mustahil juga sampai tewas di tempat.
Pulau Balikiri yang indah seketika menjadi lautan darah. Pembantaian tidak pernah berhenti, seperti Neraka Sailara yang mengerikan.
Benar-benar tidak bisa dipercaya.
Rina menghabisi puluhan Tim Eronia dengan kekuatannya sendiri.
"Ka ... ka ... kamu bukan manusia

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda