Bab 1266
Tindakan Teguh mengejutkan pendeta itu. Dia sontak berlari menuju jendela untuk melarikan diri.
Namun, mana mungkin Teguh membiarkannya lolos?
Sret!
Teguh melompat dengan kedua kakinya, berputar dua setengah kali di udara, dan mendarat dengan mantap di depan si pendeta, menghalangi satu-satunya jalan keluarnya.
Meski si pendeta unggul dalam hal kecepatan, dia terluka parah akibat mengisap darah Teguh yang suci dan membara. Kekuatannya berkurang drastis, begitu pula kecepatannya.
"Kamu mau lari?"
Teguh berbalik, menampakkan senyumnya yang sinis. Dia pun menyindir, "Enak sekali kamu melarikan diri setelah menggigit orang."
"Kalau di Serenara ... "
"Anjing yang menggigit orang bakal dipukuli sampai mati!"
Begitu kalimat terakhir itu terucap, Teguh mengayunkan tinjunya untuk menghabisi si pendeta.
Duar!
Si pendeta berusaha menghalangi serangan itu, tetapi pukulan Teguh memaksanya mundur.
Namun, sebelum dia sempat membentur tembok di belakangnya, Teguh lagi-lagi menyerangnya. Teguh meraih l

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda