Bab 1228
"Hehe."
Bayangan menggaruk-garuk kepalanya dengan polos. Benar-benar berbeda dari penampilannya yang seperti dewa pembunuh saat penyerangan tadi. Sama sekali tidak akan membuat orang bisa menghubungkan keduanya.
Di sampingnya, Rana yang sedari awal merasa khawatir, terlihat terkejut namun merasa lega. Semua hal yang terjadi di depan matanya benar-benar sangat mengejutkan.
Dalam mata yang berkilau seperti permata, terpancar sosok bayangan sederhana dari Bayangan.
Saat ini, sosok Bayangan terlihat meninggi tanpa batas.
Seperti dewa yang gagah perkasa.
Seperti raja yang perkasa.
Lalu, sesuatu yang seperti hujan gerimis tanpa suara, diam-diam menguasai hati Rana.
"Rubah Artik …"
Teguh berbicara dengan suara pelan, menatap Rubah Artik yang duduk di kursi utama.
"Arghh …"
Rubah Artik yang sejak tadi sudah merasa takut dengan keahlian Bayangan, menjadi semakin ketakutan walaupun Teguh hanya mengucapkan kata-kata dengan lembut. Setelah itu …
Dari posisi utama yang lemah, dia akhirnya duduk ter

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda