Bab 1197
Namun, sekarang ...
Tangannya mengambil obat luka emas itu dengan gemetaran. Salep yang seharusnya dioleskan ke bahu malah menyasar ke tempat yang sulit dijelaskan ...
Keduanya jadi sama-sama canggung kali ini.
Wajah Bayangan merah padam.
Tak lama kemudian ...
Bayangan mendapatkan akal sehatnya kembali dan hendak menarik tangannya, tetapi tangan mungil wanita itu menahannya.
"Bagaimana rasanya?"
Saat Bayangan dilanda panik, wanita itu tiba-tiba mencondongkan kepalanya ke telinga Bayangan dan bertanya dengan mata menggoda.
Pikiran Bayangan terkena arus pendek sejak tadi dan entah bagaimana, dia justru menjawab. "Sangat lembut."
Wanita itu lanjut bertanya, "Cuma lembut?"
"Sa- sangat ..."
Bayangan tersipu malu, berkata dengan terbata-bata, "Sangat halus!"
...
Meski dia hanya sedang mengoleskan obat, Bayangan yang begitu polos dibuat malu setengah mati.
Mengoleskan obatnya memakan waktu sampai setengah jam.
Setelah selesai, Teguh masuk ke kamar wanita itu lagi.
Dia melirik mereka sebentar,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda