Bab 1169
Sesaat setelah Rina mendengar suara Teguh, pikirannya menjadi jernih dan dia mulai merapal mantra.
Ngung!
Saat dia bergumam pada dirinya sendiri, Pedang Darah Iblis bersinar.
Rina perlahan-lahan menjadi tenang, kembali ke keadaan semula, dan niat membunuhnya tidak begitu kuat lagi.
Syut!
Teguh mengeluarkan jarum perak dan menusuknya di pelipis Rina, agar membantu menjernihkan pikirannya.
Di bawah pengaruh ganda.
Rina perlahan-lahan kembali normal.
"Sayang, aku ..."
Rina teringat kembali kejadian barusan dan tanpa sadar dahinya berlumuran keringat dingin.
Dia merasa seperti anak kecil yang bersalah, menundukkan kepala, dan dengan malu-malu mengaku pada Teguh. "Aku tadi terpengaruh oleh aura Pedang Darah Iblis dan benar-benar lepas kendali. Jadi ..."
Teguh menghela napas sedih.
Dia menatap Rina dan menghiburnya, "Ini bukan salahmu, jangan dimasukkan ke hati."
Namun …
Meskipun begitu, Teguh justru merasa semakin terdesak.
Walaupun Pedang Darah Iblis dan Kekuatan Iblis Ular mampu menjaga k

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda