Bab 1099
Pak Yudha tampak serius, tetapi dia tetap mengangkat gelasnya dan meneguk Anggur Merahnya sampai tandas tak tersisa setetes pun. Dia menjelaskan, "Kita memiliki kepribadian dan tanggung jawab yang berbeda."
"Aku bertanggung jawab membuat strategi dan mengatur segala hal, sedangkan kamu bertanggung jawab untuk mengawasi Iblis Ular. Aku nggak perlu memberitahukan semua rencanaku padamu, itu cuma akan menambah kekhawatiran."
"Dasar Pak Tua keriput ..."
Iblis Jivan menggeleng, tetapi tak benar-benar marah. Setelah menandaskan Anggur Merahnya sendiri, dia kembali bertanya, "Lantas, kapan rencanamu membuka segelnya?"
"Saat Konferensi Seni Bela Diri Kuno hampir berakhir."
Pak Yudha menjelaskan dengan serius, "Usai melewati beberapa pertempuran besar, semua orang akan kehabisan tenaga. Pada saat itu, mereka harus menghadapi Iblis Ular yang kuat secara mati-matian, karena kabur cuma sanggup membuat mereka hancur satu per satu."
"Dengan begitu ..."
"Mengambil hati Iblis Ular akan jauh lebih muda

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda