Bab 377
"Kamu sama sekali nggak terkejut, sepertinya kamu sudah menduganya sejak awal."
Merry terdiam. Memang sejak lama dia sudah menduga kalau tempat tinggal mereka ada mata-mata dari Presiden.
Marvin berkata, "Kalau begitu, kenapa tadi pagi kamu harus menyindir Yuna begitu tajam?"
"Kenapa, menurutmu aku nggak seharusnya begitu?"
Marvin mengangkat kopi yang sudah dituangkan, ditiup pelan, baru berkata, "Menurutku dengan sifatmu, seharusnya kamu nggak sampai melakukan hal yang begitu impulsif."
"Di sini adalah Negara Turnic." Marvin menyesap sedikit kopi, lalu meletakkan cangkir di meja batu. "Yuna adalah putri kesayangan Presiden Negara Turnic. Kamu seenaknya melawan dia, nggak takut menimbulkan masalah? Atau sebenarnya ...."
Dia menatap Merry tajam-tajam. "Atau sebenarnya ... kamu merasa ada Shayne, jadi kamu begitu berani?"
"Kamu benar-benar berpikir begitu?" Di wajah Merry muncul keraguan tipis, lalu dia bertanya dengan nada serius, "Menurutmu, aku hanya sedang impulsif?"
Alis tebal Marvi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda