Bab 364
Dia bukan hanya sudah tidur, bahkan lampu di sisi ranjang pun tidak dia nyalakan untuk pria itu.
Merry terbangun karena dicium seseorang, atau lebih tepatnya digigit.
Merry membuka mata, suaranya mengandung sedikit amarah.
"Shayne, tengah malam begini kamu gila apa, nggak biarkan orang tidur?"
Gerakan pria itu terhenti.
Di dalam kamar tidak ada lampu, tak bisa melihat ekspresi masing-masing, hanya sepasang mata bening dalam kegelapan berkilau terang.
"Kita sudah lama nggak melakukannya." Suara pria yang direndahkan itu terdengar di dalam kegelapan. Nada suaranya seperti biasa, datar dan dingin, tak bisa ditebak emosinya.
Api amarah yang semula ditekan di dalam hati, seketika menyala.
Merry menahan dada pria itu dengan tangannya. "Aku nggak mau."
Namun pria itu seakan tidak mendengar, menunduk lagi hendak menciumnya.
"Shayne!" Merry mendorongnya. "Waktu sudah sangat larut, bisakah kamu biarkan aku tidur dengan tenang?"
"Nggak bisa." Suara Shayne dingin dan tanpa memberi celah sedikit pu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda