Bab 319
Mata Marco sedikit menyipit, nalurinya mengatakan bahwa pria ini sama sekali bukan orang yang mudah dihadapi.
Pria itu melirik mereka sejenak, lalu berjalan anggun dari balik bayangan.
Cahaya bulan selembut air, entah dari mana datangnya sinar samar itu, jatuh tepat di wajah pria itu.
Wajahnya sangat tampan, raut wajahnya sehalus lukisan, matanya penuh bintang, sedalam serta tidak terduga seperti kolam yang dalam. Kehadirannya memancarkan aura dingin dan hebat.
Shayne berjalan perlahan melewati mereka, bahkan tidak melirik sedikit pun, seolah semua ini tak ada hubungannya dengannya, memancarkan dingin yang membuat orang tidak berani mendekat."
Yuna menatap pria itu dengan takjub, tampaknya sama sekali tidak siap dengan reaksinya lalu tertegun dalam sesaat.
Marco juga tertegun
Baru setelah pria itu melewatinya, Marco tersadar.
Begitu melihat pria tampan ini, perasaan aneh membuncah di hatinya.
Yuna juga bereaksi lalu berteriak, "Hei!" pada sosok tampan dan tinggi itu.
Shayne tidak menun

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda