Bab 232
Melihat sosok pria itu semakin jauh, sorot mata Merry terlihat agak rumit.
...
Malam itu dingin dan rintik-rintik hujan mengenai jendela besar, menimbulkan suara ketukan.
Merry bermimpi buruk.
"Ah!"
Dia tiba-tiba berteriak dan duduk di atas kasur.
Napas Merry tersengal dan tubuhnya agak menggigil.
Ruangan gelap gulita dan sulit membedakan apakah itu kenyataan atau mimpi buruk.
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka.
Lampu dinding menyala dan cahaya jingga yang hangat mengusir kegelapan.
Lalu wajah tampan muncul di hadapannya.
"Mimpi buruk?" Suara pria itu terdengar rendah di malam yang hujan seperti ini.
Merry mengerjap dan akal sehatnya perlahan pulih.
Wajah Merry pucat dan masih terlihat ketakutan.
"Iya," jawabnya dengan lirih, "Aku mimpi dikejar binatang buas. Ke mana pun aku lari, ia akan menemukanku ... aku terus berlari dan akhirnya jatuh ke jurang tanpa dasar ...."
Mustahil ada wanita yang tidak takut saat menghadapi hal seperti itu.
Tidak peduli seberapa kuat mental Merry, dia pasti a

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda