Bab 206
Merry secara refleks mengentakkan tangan itu. Alhasil, orang itu mengambil kesempatan untuk jatuh ke tanah.
"Pukul orang! Merry emosi dan pukul orang!"
Seseorang berteriak. Semua kamera terfokus pada Merry.
Lampu kilat yang menyilaukan hampir membutakan mata Merry.
Entah siapa yang mendorong Merry hingga jatuh.
Di tengah kekacauan, Merry terinjak beberapa kali, dan tangannya terluka.
Merry ingin bangkit berdiri, tetapi para reporter terus mengimpitnya seperti orang gila. Mustahil baginya untuk berdiri.
Makin terdesak situasi Merry, makin bersemangat para reporter.
Memukul anjing yang sudah terpojok, memangnya bisa mendapat seberapa banyak dukungan?
Tepat saat itu, sebuah tangan yang ramping dan kuat tiba-tiba mendorong kerumunan yang mengerumuni Merry.
"Minggir kalian semua!"
Kemudian, seorang pria bertubuh jangkung, berwajah tampan dan lembut, serta beraura sopan berjalan memasuki kerumunan dengan wajah tegas.
Sorot mata pria itu yang biasanya teduh kini memancarkan kilau dingin yang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda