Bab 183
Merry langsung mengerti maksud Shayne.
Dia mengepalkan tangan erat-erat hingga kuku menusuk telapak tangan, tetapi dia tetap tidak merasakan sakit.
"Shayne, kumohon ... bebaskan Kak Dean."
Dulu Merry pernah memohon pada Shayne untuk tetap tinggal.
Saat itu dia tidak menganggapnya memalukan.
Namun kini satu permohonan itu terasa lebih menyakitkan daripada mengambil nyawanya.
Perbedaan antara cinta dan tidak cinta begitu jelas.
Shayne melihat raut wajah Merry yang sudah tidak tahan lagi dengan acuh tak acuh sebelum berkata dengan kasar, "Kamu mau aku membebaskannya cuma dengan satu permohonan? Merry, kamu pikir kata-katamu begitu berharga?"
Sebelum datang menemui Shayne, Merry telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kesulitan yang akan pria itu berikan padanya.
Namun saat ini melihat pria yang terus mempermainkan Merry.
Amarah dan kebencian masih membuncah di dalam hatinya.
Dia ingin menampar Shayne dengan kuat dan pergi.
Namun Merry tahu dia tidak bisa melakukan itu.
Merry memejamkan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda