Bab 141
Irina menggertakkan gigi dan berkata dengan putus asa, "Shayne, kamu begitu percaya pada Merry? Bagaimana kalau dia benar-benar mengkhianatimu? Apa kamu ... sama sekali nggak peduli?"
Kalau memang peduli pada seseorang, tidak akan ada orang yang mengabaikan masalah seperti ini.
Dalam situasi seperti ini, kepercayaan penuh benar-benar mustahil. Selama masih ada sedikit kepedulian, kecurigaan akan tetap ada.
Merry diam-diam mencibir. Ternyata Irina masih ingin menikamnya sampai akhir.
Merry ingin bilang kalau Shayne peduli padanya, dia tidak akan bersikap setenang ini.
Ternyata wanita ini sangat hebat.
Shayne menoleh dan ekspresi penuh arti muncul di wajah tampannya.
"Nggak ada kata kalau. Aku nggak akan membiarkan itu terjadi."
Irina terlihat terkejut dan wajahnya langsung pucat pasi.
Shayne tidak lagi memedulikannya dan fokus kepada Berry.
"Pak Berry, sudah waktunya bereskan masalah ini. Kamu mencoba melecehkan istriku, juga masih memutarbalikkan fakta."
Berry menatap wajah tampan pria

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda