Bab 924 Kau Bilang Itu Soal Rasa Hormat, Tetapi Bung, Kau Hanya Ingin Menilai Seberapa Cantiknya Dia Saja
Tetap saja, Lysithea tidak menoleh untuk menemui Zayn. Punggungnya tetap membelakanginya.
Zayn akhirnya menyusulnya dan berhenti. Setiap petarung ahli biasa akan sangat lelah oleh maraton berkecepatan tinggi sehingga mereka akan mati, tetapi bagi Zayn, itu hanyalah pemanasan. Yang dibutuhkan hanyalah dua napas, dan dia sudah bisa merasakan energinya kembali.
Matanya menatap punggung Lysithea, dia sangat sadar akan fakta bahwa ini adalah jarak yang paling dekat yang pernah dia bisa dapatkan di dekat Lysithea. Dia bisa merasakan kehalusan yang tampaknya membentuk sebagian besar wujud Lysithea. Ada perasaan yang memisahkan bahwa Lysithea bukanlah orang yang nyata tetapi hanya kepulan asap menari atau fatamorgana. Dia adalah kabut itu sendiri—dia tidak mungkin nyata. Jika dia memalingkan muka, dia bahkan mungkin akan menghilang pada hembusan angin pertama.
Suasana menjadi hening. Ada jarak sepuluh meter di antara mereka, dan dinding tak kasat mata yang sedang dibangun dengan cepat semak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda