Bab 642
Kenapa setiap kali Windy muncul, dirinya selalu hanya menjadi daun pelengkap yang tak berarti?
Sudah tiga tahun berlalu, dirinya kini adalah putri konglomerat, tetapi tetap saja tidak bisa mengubah kenyataan ini.
"Windy ... aku membencimu!" teriaknya dalam hati.
Pesta Forum Puncak pun usai. Hendry menatap Windy dengan lembut dan bertanya, "Windy, sekarang kamu tinggal di mana? Biar aku antar pulang."
Hendry ingin bicara dengan Windy secara pribadi.
Namun, Windy menolak dengan sopan, "Pak Hendry, aku sudah punya sopir. Nggak perlu repot-repot antar."
Sambil berkata begitu, Windy melirik sekilas ke arah Debby dan menambahkan, "Lagi pula, tunanganmu juga masih ada di sini. Kamu sebaiknya temani dia saja."
Dahi Hendry langsung berkerut. Dia membuka mulut, ingin menjelaskan soal hubungannya dengan Debby.
Namun, sebelum sempat berkata apa pun, nada dering ponsel yang jernih tiba-tiba berbunyi.
Windy mengeluarkan ponselnya dan melihat nama penelepon di layar, Charles.
"Pak Hendry, maaf, aku h

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda