Bab 657
Kate mengangguk patuh tanpa ekspresi di wajahnya. Sorot matanya kosong dan linglung, tetapi lebih banyak memancarkan kegetiran, rasa putus asa, dan jiwa yang seperti telah mati.
Sejak kematian Archie, Kate terus berada dalam kondisi seperti ini.
Haydar sama sekali tidak mempermasalahkannya, bahkan tidak menaruh perhatian pada hal itu. Lagi pula, yang dia butuhkan hanyalah sebuah bidak catur yang bisa dia gunakan dengan mudah.
Sebaliknya, dia justru menyukai ekspresi penuh keputusasaan yang terpancar dari wajah Kate. Orang-orang seperti ini biasanya sudah bertekad untuk mempertaruhkan segalanya, bahkan nyawa mereka sendiri.
Amarah dan kebencian adalah bahan bakar yang subur untuk menyuburkan niat membunuh.
Saat dia berbalik, ponselnya tiba-tiba berbunyi. Haydar melihat layar ponselnya sebentar, lalu senyuman di wajahnya menjadi makin dalam dan makin puas.
"Nona Kate," panggil Haydar sambil tersenyum. Tatapannya melirik sekilas ke wajah Kate yang tegang. Dia berbicara dengan nada lirih y

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda