Bab 20
Sementara itu, di sisi lain, Juna tiba di atap kantor dan menatap Fanny yang berdiri di luar pagar pengaman dengan tatapan penuh kebencian.
"Kamu masih berani muncul di hadapanku?"
Andai saja waktu itu Fanny tidak tiba-tiba muncul di luar negeri, hubungan antara dia dan Melisa tak akan menjadi sekacau ini.
Fanny menatapnya dengan penuh harap. "Juna, kita masih punya dua anak. Apa kamu benar-benar nggak menginginkanku lagi?"
Sebenarnya, setelah melalui semua ini, dia sudah mengerti bahwa laki-laki bisa begitu kejam, dan sepenuhnya tidak bisa diandalkan.
Namun, sejak kecil Fanny hidup dalam kemewahan, dan setelah itu menjadi simpanan Juna. Selain bisa menghabiskan uang, dia sama sekali tidak punya keterampilan bertahan hidup. Dirinya sendiri saja tidak mampu dia tanggung, apalagi kini masih membawa dua anak kecil.
Dia tidak punya pilihan lain. Satu-satunya yang bisa dia lakukan hanyalah datang memohon kepada Juna agar pria itu sudi memberinya tempat berlindung demi masa lalu mereka.
Namu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda