NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 390

"Bu, mana Ayah?" Tanya Tiana yang duduk di depan meja rias. Dia sudah berdandan. Riasan wajahnya tampak mulus sempurna. Perias sedang memasangkan mahkota di kepalanya. Mahkota itu hadiah yang Yunita berikan untuk menantunya. Mahkota penuh berlian seharga enam belas miliar. Mahkota itu tampak menyilaukan mata saat terkena sorot lampu. "Ayahmu sedikit lelah dan sedang istirahat di ruang istirahat. Nanti kupanggilkan." Kata Weni yang tersadar dari lamunannya. Bagaimanapun juga, dia sudah membesarkan Tiana sejak kecil, mereka berdua juga sangat dekat. Weni juga tidak bisa begitu saja percaya soal jebakan yang melibatkan Myria. Siapa juga yang bisa membuktikan bahwa Tiana yang mengirimkan email anonim itu? Weni melangkah maju dan menatap pantulan dirinya di cermin. Dia kemudian tersenyum. Hari ini seharusnya jadi hari penuh kebahagiaan. Tapi Tiana malah tiba-tiba tampak menunduk, seperti sedang sedih. Dengan suara sedikit terisak, Tiana berkata, "Andai saja aku benar-benar anak kandung Ayah

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.