Bab 357
Setidaknya beri dia waktu bersantai sejenak.
Di luar jendela, terdengar suara hujan menetes ke kaca jendela. Hujan di luar memang sudah agak reda, tetapi rasanya akan turun sepanjang malam.
"Ada lem di depan pintu kamarku?" Yavin melepas piama hitamnya dan melemparnya ke sofa samping dengan santai. Piama sutra itu meluncur halus dan jatuh dari sofa.
Dia melihat Myria yang berdiri tidak bergeming di pintu. Dengan suara serak, Yavin mendesak. "Sayang, momen romantis seperti ini sangat berharga."
Myria masuk, mengunci pintu, lalu menarik tirai.
Dari belakang, tubuhnya langsung diselimuti oleh dada hangat pria itu.
"Memangnya kamu pencuri? Hanya ada kita berdua di rumah ini," ucap Yavin. Embusan napas hangatnya terasa di leher Myria. Leher putih Myria seketika menjadi memerah.
Myria berbalik, menunduk sambil memperhatikan kaki pria itu. Celana tidur panjang sutra hitam itu longgar, tetapi menutupi luka dengan sempurna. Myria tidak memperhatikan luka di kaki pria itu dengan saksama sebelumn

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda