Bab 355
Myria seketika kehilangan keinginan untuk ke kamar mandi. Melihat putrinya kembali, Myria berbalik dan duduk kembali. Myria duduk tepat di seberang Yavin, lalu menendang pria itu pelan di bawah meja.
Jangan bicara sembarangan di depan Fia.
Saat mereka keluar restoran setelah selesai makan, kebetulan di luar sedang turun hujan. Hujan makin lama makin deras.
Myria sudah tinggal di Kota Bendan selama tiga tahun, cuacanya memang selalu seperti ini.
Terutama di musim kemarau, pada malam hari.
Ramalan cuaca tidak selalu benar, tidak ada yang bisa menebak kapan hujan turun di malam hari. Hujan datang begitu saja, memburamkan pandangan. Setelah seorang pelayan memberi sebuah payung, Myria membuka payung itu.
Restoran ini memiliki area parkir di basemen, yang hanya bisa menampung puluhan mobil setiap hari. Tempat parkir di depan terbatas, dan posisi restoran agak rendah, membuat air hujan mudah menggenang.
Ketika Yavin membungkuk untuk menggendong Fia, kaki kirinya terasa kaku. Setiap melangkah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda