Bab 301
Myria teringat ucapan Jerry.
Dia mengeluarkan ponsel, bersiap menelepon ambulans, tetapi pergelangan tangannya ditahan oleh tangan Yavin yang gemetar. Yavin menggeleng, memberi isyarat bahwa dirinya baik-baik saja.
Beberapa menit berlalu, Yavin perlahan mulai tenang dan sadar, tetapi tangannya tetap menggenggam pergelangan tangan Myria yang ramping, tidak pernah melepaskannya.
Dia menggenggam tangan wanita di depannya secara naluriah, tidak ingin melepaskannya.
Suara Yavin serak, menahan gejolak di dalam dadanya.
Napasnya berat dan cepat saat dia berkata, "Aku seorang dokter, nggak apa-apa, hanya batuk sedikit. Nggak perlu panggil ambulans."
"Hanya ada obat pereda sakit di dalam kotak obat?"
Suara Myria datar, tanpa emosi.
Dia berdiri di samping sofa, menatap wajah Yavin yang pucat dari atas. Pipi Yavin memerah karena demam dan batuk hebat.
"Jerry meneleponku, memintaku datang melihatmu. Sekarang kamu sudah sadar, jaga dirimu sendiri. Aku pulang dulu."
Myria mencoba menarik tangannya d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda