Bab 269
Leo melepas rompi anti pelurunya dan memakaikannya pada Wana.
Dia tersenyum pada Yavin dan berkata, "Pak Yavin, kita pasti bisa keluar dari sini dengan selamat. Aku akan melamar Shani. Kamu juga, kalau kita selamat, teleponlah dewi mutiaramu dan nyatakan cintamu padanya."
Yavin menatap malam di luar jendela, bibirnya mengatup.
"Cepat keluar dari sini."
Dia menggenggam tangan Wana, sementara Leo mendorong Silly. Mereka berdua menyusuri malam yang sunyi.
Seperti yang sudah diperkirakan Yavin, membawa seorang ibu hamil yang lemah bukanlah hal mudah. Cahaya bulan menyinari tubuh mereka, bayangan di tanah memanjang.
Begitu mereka keluar dari tembok yang tidak memberi perlindungan, mereka seolah menjadi sasaran tembak yang berjalan.
Roda gerobak bergesek dengan tanah, mengeluarkan suara yang nyaring.
Leo mengumpat dalam hati, "Kenapa gerobak jelek ini bisa berisik sekali?" Dia berdoa agar suara itu tidak menarik perhatian.
Namun kadang, doa tidak sampai ke dewa, melainkan ke telinga iblis.
M

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda