Bab 252
Yavin memeluk kotak kayu di tangannya, seolah seluruh kekuatannya telah lenyap.
Perlahan, dia berlutut di atas dek kapal.
Kepalanya tertunduk, punggungnya tegang. Myria tidak bisa melihat wajahnya, hanya bisa melihat bahunya yang gemetar.
Yavin dilanda kesedihan hingga tidak sanggup mengucapkan sepatah kata pun. Pandangannya kabur, dia menatap kotak di pelukannya, jemarinya gemetar saat menyentuhnya. Di dalam kotak ini, ada abu tulang putranya.
Saat mereka naik ke kuil, dia sempat bertanya pada Myria.
Untuk apa mereka datang ke tempat ini?
Ketika Myria keluar sambil memeluk kotak itu, jantungnya seperti disayat. Dia bertanya dengan hati-hati, "Apa isi kotak itu?"
Saat itu, Yavin seolah sudah merasakan sesuatu.
Kini, kesedihan yang teramat dalam menyapu dirinya. Dia terpaku menatap kotak di pelukannya, seketika kehilangan seluruh indranya. Wajahnya menunjukkan mati rasa yang jarang terlihat.
Napasnya menjadi berat.
Angin laut yang asin dan tajam seperti pisau mengiris wajahnya.
Namun, a

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda