Bab 236
"Setelah kurusan, tenaga untuk menampar jadi sekecil ini?"
Yavin mencengkeram dagu Myria, mengangkat wajahnya, melihat luka di bibir yang perlahan merembes darah. Pria itu menunduk, dan dengan pelan mengisapnya. Bulu mata Myria bergetar, ingin menoleh menjauh, tetapi jari-jari Yavin lebih dulu menahan wajahnya.
Pria itu menunduk, napas panas dan tidak stabil, ciumannya meluncur dari dagu ke leher. Akhirnya, wajahnya tertimbun di bahu ramping wanita itu.
Yavin memeluknya.
Menghirup dalam-dalam aroma tubuhnya.
Ada wangi samar di sela rambutnya.
Bau tubuhnya bagaikan obat penenang, perlahan membuat Yavin tenang.
Saat itu, dia hanya ingin memeluk Myria dalam diam. Sebenarnya, dia tidak ingin melakukan apa pun padanya. Saat menyadari bahwa dia adalah Rani, hatinya lebih dipenuhi kegembiraan gila yang sulit dikendalikan.
Benar-benar dia. Itu memang dia.
Namun, setiap kata yang terucap, selalu melukai wanita itu.
Myria berusaha melepaskan diri, Yavin justru memeluk lebih erat.
Hanya memelukny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda