Bab 232
Bangsal rawat inap bedah toraks.
Sepasang suami istri paruh baya keluar dari lift. Frida menjulurkan leher menatap ke depan. "Setiap hari sakit dan dirawat di rumah sakit, sekarang malah harus operasi. Baru sekarang ingat untuk menyusahkan kita."
Joni mengernyit. "Kamu jangan banyak bicara, aku 'kan nggak minta kamu datang. Kamu sendiri yang ngotot ikut."
Frida makin kesal.
"Dia sudah setua ini, operasi kali ini harus keluar berapa banyak uang? Siapa yang akan merawatnya? Kamu jangan benar-benar mengira Rani, si anak sialan itu, bisa punya uang sebanyak itu."
Joni berkata, "Ibu sudah bilang biaya operasi bukan urusan kita. Bagaimanapun, aku ini anaknya, nggak bisa terus membiarkan Rani yang mengurus semua. Tapi kupikir, kita juga bisa keluar sedikit ... kasih beberapa juta ... "
"Kamu gila?" Suara Frida meninggi tajam.
"Kartu bank ibumu semua ada padanya, dua apartemen itu belum ada kepastian, masih dalam genggamannya. Uang kompensasi pembongkaran juga ada di tangannya, kamu sebagai pa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda