Bab 385
Setelah menenangkan diri beberapa detik, barulah Giany dengan sopan menyapa, "Nyonya Carol."
Sampai sekarang, dia masih enggan memanggilnya ibu.
Tubuh Carol langsung menegang, wajahnya seolah menua sepuluh tahun dalam sekejap.
Sebenarnya dia tak berniat datang untuk menyalahkan Giany. Perasaannya terhadap Giany sangat rumit. Dulu dia membenci Giany, berharap gadis itu lenyap dari Keluarga Limz. Tapi, setelah semua yang terjadi di keluarga ini, cara pandangnya sudah berubah.
Selama ini Carol selalu berdoa dan meminta pengampunan di hadapan Buddha, barulah dia menyadari betapa besar kesalahannya dulu.
Sekarang, dia bahkan sedikit takut untuk menghadapi Giany.
Namun soal anak ini, dia tak bisa tidak ikut campur.
Dia perlahan duduk, tubuhnya tampak rapuh dan goyah. "Bagaimanapun, ini anak pertama Keluarga Limz. Biarkan dia lahir. Keluarga Limz juga nggak kekurangan uang. Aku masih punya simpanan emas di bank, kalau benar-benar perlu ...."
Belum selesai bicara, Giany sudah menyela, "Calina

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda