Bab 382
Robert tidak berani menatap mata Calina. Saat ini, dirinya benar-benar panik.
Dia juga tidak berani melihat Giany, hanya menundukkan kepala, tampak sangat pengecut.
Giany sudah terlalu sering melihat sifat pengecutnya, membuatnya makin kesal.
"Robert!"
Giany langsung mencengkeram kerah bajunya, memaksanya mendongak. "Kamu bilang ke aku, apa maumu? Kalau kamu pilih Calina, maka aku doakan kalian bahagia."
Robert menggeleng sambil menangis, menggigit bibir erat-erat.
Calina juga menangis di samping. "Robert, kamu mau tinggalkan aku? Kalau begitu, aku lebih baik mati!"
Calina langsung berdiri, tanpa ragu membenturkan diri ke dinding di sebelah.
Dia memang nekat. Sekali benturan, segera terlihat noda darah di dinding, sementara dia sendiri nyaris pingsan.
Robert kaget, langsung bangkit dari lantai. "Calina!"
Darah mengalir di kening Calina. Dia menatap Robert sekilas dengan air mata berlinang. "Robert, aku benar-benar nggak mau susahkan kamu, aku ingin pertahankan anak ini. Kalau nggak bis

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda