Bab 9 Putus Asa Mencari Mayat
Akhirnya, mobil tiba di jembatan.
Jerry menatap sungai yang deras, wajahnya langsung muram, "Di mana dia?"
Asisten Rudy dengan keringat dingin bercucuran di dahinya lalu berkata sambil tergagap, "Saat kami tiba, Nona sudah melompat ke dalam ...."
Setelah melihat ekspresi Jerry yang semakin dingin, asisten itu menelan kembali kata-katanya, dengan hati-hati menepi.
"Temukan dia. Hidup atau mati, temukan saja dia."
Jerry mengucapkan setiap kata dengan dingin, matanya tertuju pada sungai di depannya.
Sungai itu meluap, jantungnya berdebar kencang karena panik.
"Pak Jerry, orang ini memata-matai dari jarak yang nggak jauh."
Pengawal itu membawa Ilham, yang sedang berjuang untuk melarikan diri.
Jerry melirik tamu tak diundang itu, kilatan kejam terlihat di matanya.
"Di mana Anita?" tanya Jerry dengan lembut, nadanya tampak melunak.
Ilham menggigil hebat, menghindari tatapan Jerry dan menatap tanah, tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.
Ilham sudah lama mendengar tentang metode Tuan Jerr

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda