Bab 1611 SHIELD Dari Amerika
Kerrim dan rekan-rekannya menatap kearah yang di tunjuk. Dari kejauhan mereka melihat banyak sekali speed boat yang berlayar menuju kapal pesiar milik mereka.
Ketika perahu-perahu itu berada di beberapa ratus meter jaraknya dari kapal pesiar mereka, terdengar suara tembakan. Saat peluru mulai berterbangan ke arah mereka, ribuan lubang peluru mulai bermunculan di dinding kapal pesiar mewah.
Arghhhhh!!!
Wanita cantik itu telah kehabisan akal dan terjatuh ke lantai dalam perasaan takut. Kerrim, Blonde Jack, dan yang lainnya tampak merasa terganggu.
"B* sat, mereka adalah orang-orang dari Istana Kerajaan!"
Bendera Istana Kerajaan dengan logo bergambar Naga Emas Sembilan Cakar tengah berkibar di tiang bendera paling depan di atas kapal dalam jarak yang cukup dekat. Bendera itu berkibar kuat karena tertiup angin.
Sebuah speedboat bergegas menuju kapal pesiar dengan kecepatan tinggi. Di atasnya terdapat seorang pria dengan tubuhnya yang berotot seperti raksasa dan memiliki ukuran tinggi hampir dua meter. Tampak berdiri di sana dengan membawa roket peluncur diatas bahunya.
Meskipun speedboat itu bergerak dengan cepat, pria itu masih saja berdiri terpaku di atas perahu seperti pohon yang besar. Dia tidak bergerak bahkan hanya sekitar satu inci. Pria ini adalah Kieran Kruse, salah satu orang dari Delapan Belas Jenderal yang menjabat sebagai Jenderal Istana Kerajaan yang terkenal dengan julukan Dewa Perang!
Dia membawa peluncur roket yang beratnya lebih dari seratus kilogram seolah-olah itu hanyalah sebuah mainan baginya. Kieran mengarahkan senjatanya itu ke atas kapal pesiar dan menarik pelatuknya dengan keras.
Astaga!!!
Proyektil roket telah membuat jejak api yang panjang di atas udara dan terbang langsung ke atas kapal pesiar. Dengan ledakannya yang keras, bagian dari dalam kapal seketika meledak menjadi kobaran lautan api.
“B* sek! Peluncur roket! Mereka bahkan menyerang kita dengan membawa peluncur roket!”
Sekelompok anggota Dewa Kedua langsung melarikan diri dengan cepat dari atas kapal pesiar yang terkena oleh serangan itu. Peluru mulai berterbangan ke arah mereka. Para remaja tidak memiliki cukup banyak waktu untuk dapat melakukan apa pun selain melarikan diri untuk menyelamatkan mereka ketika serangan peluru dipasangkan dengan peluncur roket. Beberapa bahkan telah melompat ke laut dengan perasaan putus asa.
Bahkan Kerrim telah tampak terlihat sinis. Semua ini tidak pernah ada didalam rencana yang telah dia tulis sebelumnya. Memang, dia telah menebak bahwa Regal Palace mungkin akan menemukan tempat pertemuan mereka. Bahkan, dia telah siap bertarung ketika hal itu akan terjadi.
Beberapa saat yang lalu, Kerrim bahkan telah menyatakan bahwa jika Istana Kerajaan muncul, maka dia akan membunuh sebanyak mungkin pihak musuh yang berani menyerang mereka. Namun, ketika musuh sebenarnya ada dihdapan mereka, kepercayaan diri Kerrim sudah menghilang begitu saja.
Dunia Kedua sangat berbeda sekali dengan dunia fana. Terlalu banyak pejuang Transenden yang ada di Dunia Kedua. Senjata termal tidak lagi berguna bagi mereka. Setiap prajurit berlomba untuk mengejar pihak lawan yang dirasa sesuai dengan kemampuan mereka. Entah bagaimana, mereka mulai mengabaikan kekuatan senjata modern.
Karena itu, bagi Kerrim dan yang lainnya, pertempuran harus dilakukan dengan cara yang paling primitif. Namun, orang-orang ini tidak bermain sesuai dengan aturan. Mereka memulai pertempuran dengan menghujani peluru dan juga peluncur roket. Bagaimana mungkin mereka bisa mengimbangi perlawanan mereka?
Pada saat ini, lusinan anggota Dewa Kedua telah berkumpul di atas kapal pesiar. Di bawah serangan senjata yang ganas, setidaknya dua puluh hingga tiga puluh anggota Dewa Kedua telah terbunuh oleh Istana Kerajaan.
Sementara itu, pertempuran masih terus berlanjut.
Banyak speed boat yang berusaha unruk mendekati ke empat kapal pesiar dari segala arah. Di setiap speedboat yang ditumpangi oleh para pejuang elit dari Regal Palace. Di antara mereka adalah Jenderal Besar, anggota Nemesis, dan banyak petarung top dari organisasi lainnya.
Hari ini, Tyr Summers telah membawa beberapa ratus orang pejuang bersamanya. Hampir setengah dari mereka adalah pejuang Transenden, mereka adalah aset dan kekuatan yang sesungguhnya dari organisasi ini. Tyr ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat organisasinya bersinar di hadapan seluruh dunia.
Pejuang Istana Kerajaan ini tidak membutuhkan tangga untuk sampai keatas kapal pesiar. Mereka hanya bisa melompat keatas speedboat hingga beberapa meter dan langsung mendarat di atas kapal pesiar tersebut.
“Dewa Kedua kan? Namaku Kieran Kruse, Dewa Perang Istana Kerajaan.”
Kieran melompat ke atas salah satu dek kapal pesiar. Dia mendarat dengan keras, dan mengakibatkan seluruh kapal beserta isinya akhirnya tenggelam kedalam laut karena ulahnya.
Di hadapannya, tersisa dua orang prajurit yang berasal dari dua anggota Dewa Kedua ketika mereka melihat sosok Kieran yang mengesankan. Keduanya berteriak dengan keras pada saat yang bersamaan dan mulai menyerang Kieran dengan pukulan mereka.
Trang, trang, trang!!!
Duel serta bentrokan tidak bisa di hindari lagi. Pukulan Kieran telah membawa beberapa ribu kilogram momentum. Kedua lawannya mungkin masuk dalam kategori petarung Transenden, tetapi mereka tidak bisa bertahan walau hanya dalam tiga gerakan di tangan Kieran. Tak perlu waktu lama, tubuh mereka terhempas oleh serangan Kieran, menjadi lemas seperti genangan lumpur.
Secara bersamaan, jenderal Istana Kerajaan lainnya juga naik keatas kapal pesiar satu per satu dan menemukan pasangan mereka.
Kedua prajurit ini mungkin pernah bersikap sombong sebelumnya. Namun, ketika para pejuang Istana Kerajaan mulai menemukan sarang mereka dan mulai memberikan pukulan yang berat, para anggota Dewa Kedua padaakhirnya mulai merasakan teror Istana Kerajaan.
***
Secara bersamaan, di suatu tempat di pegunungan besar Amerika.
Terdapat sebuah hutan primitif yang sangat terpencil dan sepi. Anehnya, di kedalaman hutan belantara terdapat sebuah bangunan yang besar. Gedung ini adalah markas dari S.H.I.E.L.D. Amerika. Eksterior bangunannya tampak sedikit aneh, bentuknya seperti sebuah perisai raksasa. Di gerbang depan gedung ini juga terdapat sebuah perisai, dan di bawah perisai itu terdapat simbol dua pedang yang saling bersilangan.
Organisasi ini sangat berhubungan dengan organiasi Six Doors dan Dragun Squad dari Kerajaan Syurgawi, Klock dari Rusia, dan Kamikakushi dari Jepang!
Organisasi-organisasi ini telah lahir dari dunia Transenden dan melayani pemerintah. Fungsi dari organisasi-organisasi sendiri ini adalah untuk menjaga keseimbangan antara dunia Transenden dan dunia fana.
Saat ini, di dalam ruang konferensi S.H.I.E.L.D. markas, seorang wanita dengan potongan rambut pirangnya yang bergaya pixie menerima panggilan telepon. Sebut saja namanya Marie, dia adalah orang yang bertanggung jawab atas organisasi S.H.I.E.L.D. di bagian departemen intelijen.
Saat itu, dia menerima telepon dari pihak berwenang di wilayah Meksiko. Setelah menerima panggilan itu, ekspresi wajahnya seketika berubah.
"B *sek!"
Marie mengutuk dengan marah dan menegur petugas penghubung Meksiko yang ada disaluran telepon. “Istana Kerajaan telah menemukan lokasi Dewa Kedua. Mereka telah menguasai Benteng Veracruz untuk melancarkan serangan terhadap mereka. Kenapa kau baru memberi tahu kami sekarang padahal kau juga sudah tahu tentang hal ini sejak lama? ”
Perwira Meksiko itu tidak berusaha menghindar dari apa pun. Sebagai gantinya, dia mulai menegurnya secara langsung, “Nona Marie, kau tahu masalah ini telah berubah menjadi serius. Jika kau berada diposisiku, apa kau akan melakukan hal yang sama. Baik itu Istana Kerajaan atau Dunia Kedua, kita tidak bisa menyinggung keduanya karena itu akan membawa kita kedalam masalah yang lebih besar jika kita menyinggung salah satu dari mereka. Jadi, kita telah kehabisan akal.
“Tenang dulu, Nona Marie! Kami telah memberi tahumu tentang berita ini. Sekarang, bagaimana masalah ini harus bisa ditangani selanjutnya kami serahkan pada S.H.I.E.L.D. Jadi, Nona Marie, untuk saat ini masih banyak sekali hal yang harus kita tangani, selamat tinggal.”
Usai mengatakan hal itu, panggilannya segera berakhir. Marie membanting teleponnya ke meja dengan marah dan wanita itu tampak berpikir dengan keras!