Bab 1703 Beristirahat Dalam Damai
Ortwin terus saja berbicara, melontarkan ucapan hingga berturut-turut, tetapi Regis tidak berusaha menanggapinya.
Mangkuk yang baru saja diambilnya seketika terjatuh ke tanah hingga menimbulkan bunyi yang.keras Regis masih duduk di sana dalam posisi tegak, namun sayangnya pria itu sudah tidak bernapas.
"Tolong!" Teriakan gemuruh Ortwin langsung memenuhi Menara Regis.
Ansel dan yang lainnya yang tengah berada di alun-alun, yang telah menjaga menara sepanjang hari, mendengar teriakan suaranya, dan saraf mereka seketika menegang. Banyak orang yang tidak dapat mengendalikan emosi mereka, dan air mata mulai mengalir dengan deras.
Akhirnya Ortwin segera keluar dari Menara Regis dengan membuka pintu dari dalam. Saat itu juga dia mulai mengumumkan sebuah berita, "Saat ini Tuan sudah berada di tempat yang lebih baik!"
Teng!
Lonceng kematian terdengar di atas Menara Eldrian. Pada saat ini, semua orang yang berada di alun-alun tengah berlutut di tanah.
Regis, Patriark keluarga White dan tokoh legendaris di dunia seni bela diri kuno, meninggal malam itu pada usia delapan puluh enam.
Semalam, berita kematian Regis menyebar ke seluruh dunia seni bela diri kuno. Pemakamannya diadakan keesokan paginya di rumah keluarga White. Selama waktu ini, Kredo dan organisasi utama dunia seni bela diri kuno mengirim perwakilan untuk meratapinya.
Keluarga Regis, di sisi lain, sangat menghormati keinginan terakhirnya di sisa umur hidupnya. Orang tua itu lebih suka termenung dan ingin menemukan kedamaian setelah kematiannya. Alhasil, pemakamannya tidak direncanakan secara mewah. Semuanya dijalankan dengan cara yang sangat sederhana.
Mereka yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir diterima oleh keluarga, tetapi mereka tidak tinggal lama di dalam kediaman. Mereka langsung meninggalkan rumah duka, satu per satu, setelah memberikan penghormatan terakhir. Bagaimanapun, para tamu yang sudah berpamitan tidak akan segera meninggalkan Kota Fern setelah beranjak dari lokasi kediaman keluarga. Sebaliknya, mereka memesan penginapan di hotel dan tetap berada di kota.
Keinginan mereka sudah terbukti dengan sendirinya. Sebentar lagi keluarga White akan memberikan pengumuman, seluruh anggota keluarga akan segera mengalami berbagai bentuk ketidakstabilan di masa yang akan datang. Mayoritas dari mereka berasal dari Kredo dan organisasi besar dunia seni bela diri kuno. Mereka semua ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengamati kondisi yang terjadi pada keluarga ini. Jika ada perubahan yang terjadi di dalam kepemimpinan keluarga ini, maka mereka dapat menggunakan berbagai cara untuk mengambil manfaat darinya.
Beginilah keadaan di dunia seni bela diri kuno. Tidak ada teman yang abadi, yang ada hanyalah azas manfaat yang abadi.
Tentu saja, tidak mungkin untuk mengesampingkan kemungkinan bahwa Jules, Ansel, dan Clovis memiliki teman atau sekutu di antara mereka yang hadir pada saat ini. Mungkin saja saat ini keluarga White akan mengalami beberapa perubahan yang sangat signifikan, dan kehadiran mereka pastinya karena telah diundang untuk datang ke kota ini untuk mencegah perubahan yang lebih lanjut.
Tidak hanya Kredo atau organisasi yang datang ke Kota Fern, tetapi juga beberapa orang prajurit top dunia seni bela diri kuno. Mereka tidak memberikan penghormatan terakhir kepada Regis setelah tiba di kota ini. Lagi pula, banyak diantara mereka yang tidak berteman dengan keluarga Regis maupun keluarga White.
Mereka bersembunyi di semua sudut rumah keluarga setelah mereka tiba, mengamati semua keadaan secara diam-diam. Orang-orang ini bukan anggota yang berasal dari organisasi mana pun, tetapi tujuan mereka sama dengan Kredo. Mungkin mereka juga telah dikirim oleh beberapa orang yang berkepentingan untuk mengambil keuntungan dari kekacauan yang terjadi di keluarga White dan melihat apakah mereka bisa mendapatkan beberapa keuntungan dari kekacauan yang akan terjadi.
Pemakaman Regis berlangsung selama tiga hari lamanya. Tyr dan Olympias terpaksa tinggal untuk menghadiri pemakaman.
Tyr bisa merasakan aura kehadiran yang ada di sekelilingnya karena dia adalah seorang pejuang dari Alam Transformasi. Dia merasakan aura yang kuat yang ada di sekitar kediaman selama tiga hari ini. Aura semacam ini hanya bisa dipancarkan oleh para pejuang yang telah memasuki alam Transformasi.
Dengan kata lain, selama dalam tiga hari pemakaman Regis, ada banyak pejuang Transformasi yang bersembunyi di sekitar kediaman, mungkin jumlahnya kurang lebih ada selusin.
Ansel bertugas membacakan doa selama berlangsungnya upacara kematian. Kemudian mayat Regis langsung dibawa ke pemakaman keluarga yaitu White Clan Memorial Park di atas gunung yang terletak di Kota Fern untuk melangsungkan prosesi pemakaman. Akhirnya pemakaman selesai dilakukan pada hari keempat, dan sampai dengan saat ini seluruh keluarga White tetap diselimuti dengan perasaan suasana yang sedih.
Pada hari kelima, Dewan Tetua memanggil para anggota inti keluarga untuk datang menuju ke Menara Eldrian di pagi hari. Tujuan pertemuan itu adalah untuk mengambil amplop yang di wariskan oleh Regis dan kemudian mengumumkan siapa pemimpin yang baru di dalam keluarga ini.
Sehari setelah pemakaman Regis, Tyr dan Olympias berniat untuk pergi meninggalkan kediaman dan kembali ke Pulau Komodo. Sedangkan Ortwin, justru berpikir sebaliknya, dia meminta mereka untuk tetap tinggal.
Ortwin berharap bahwa mereka akan menunggu pengumuman tentang pemimpin yang baru dari keluarga White sebelum mereka pergi. Meskipun Tyr atau Olympias tidak mengerti alasannya, namun pada akhirnya mereka tidak menolaknya dan memilih untuk tetap tinggal.
Sekitar pukul delapan pagi, sekelompok orang sudah tiba di depan Menara Eldrian. Ortwin dan para tetua dewan juga sudah tiba dilokasi ini.
Lebih dari seratus orang yang hadir disana mulai berdesakan, sebagian besar justru para pria yang berada di bawah komando Ansel. Hari ini adalah hari yang sangat kritis bagi Ansel, karena dia memiliki peluang yang baik untuk menjadi seorang pemimpin yang baru dari keluarga White.
Sedangkan Jules, di sisi lain, juga membawa serta sekelompok orang dalam jumlah yang besar.
Selain itu, anak-anak Regis yang lainnya sudah mulai bermunculan. Meskipun beberapa dari mereka tidak hadir selama konflik ini berlangsung, namun saat ini mereka diharuskan untuk hadir ketika pimpinan yang baru telah dipilih hari ini.
Regis memiliki sembilan orang anak. Putra keduanya, Zeph, juga telah meninggal akibat peristiwa yang terjadi sebelumnya. Sedangkan Putra ketiganya, Fynn, telah wafat karena obsesinya yang besar terhadap jurus kultivasi, sedangkan putra ke sembilannya, Dillon, telah meninggalkan keluarga sejak lama. Saat ini hanya tersisa enam orang anak dari almarhum Regis.
Namun saat ini hanya terlihat lima dari enam orang yang hadir, dan sosok Otes tidak ada di antara mereka.
Selama bertahun-tahun, Otes hanya melakukan rutinitasnya menanam sayuran dan juga tanaman rempah-rempah di ladang sayur miliknya. Dia tidak peduli tentang urusan keluarganya. Namun pria itu pernah menampakkan sosoknya di pemakaman Regis beberapa hari yang lalu. Hari ini, wajahnya belum terlihat, meskipun pimpinan baru akan segera diumumkan.
Semua orang mulai langsung bergunjing di depan Menara Eldrian, satu sama lain saling memperdebatkan siapa orang yang akan ditunjuk oleh Regis sebagai seorang pemimpin sebelum kematiannya.
Ansel bahkan bersiap untuk mengambil alih posisi tersebut. Mengingat dirinya yang memiliki sudut pandang yang luas tentang kondisi yang tengah dihadapi oleh seluruh anggota keluarga pada saat ini, dalam hal kualifikasi dan juga kekuatan, dia merasa bahwa dirinyalah yang cocok menjadi pimpinan keluarga yang baru.
Mereka yang memberikan dukungannya kepada Jules tetap terdiam. Sikap mereka jauh lebih tenang daripada kelompok Ansel.
“Lihat mereka, Tuan Jules! Pendukungnya bertindak seolah-olah Ansel sudah mengambil peran sebagai pimpinan yang baru.”
Ketika Quent memandang Ansel dan kelompok orang lainnya di sana, dia merasa sangat kesal. "Jika kau bertanya kepadaku, posisi pimpinan yang dimaksudkan itu adalah dirimu."
"Diam! Aku tidak punya niat untuk memperjuangkan posisi itu! Berhentilah bicara omong kosong,” ucap Jules, dengan tatapan matanya yang tajam.
"Tuan Jules, jika nama yang diumumkan dalam amplop itu adalah Ansel, beri tahu aku dan aku akan segera membunuhnya," ucap Ettore, yang masih mengenakan perban di bagian perut bawahnya, dengan dingin.
"Ettore, aku tidak ingin kau membuat kesalahan yang sama sebanyak dua kali." Ekspresi Jules berubah menjadi sangat suram.
Ettore sangat menyadari apa yang menjadi pemicu kemarahan Jules sebelumnya. Namun pada akhirnya dia memilih untuk menahan lidahnya, tetapi tangan kanannya menempel pada gagang pedangnya.