Bab 511
Baru saja Valencia selesai berbicara, Lorenzo meraih lengannya dan menariknya. Valencia pun jatuh ke dalam pelukan Lorenzo. "Ngapain kamu ... " Sebelum Valencia selesai berbicara, Lorenzo sudah menciumnya. Pada awalnya, Lorenzo menciumnya dengan lembut dan penuh cinta. Ciumannya terampil dan berpengalaman.
Sensasi kesemutan menyebar ke setiap saraf Valencia.
Lambat laun, ciuman pria yang lembut itu berubah jadi mendominasi.
Saat Lorenzo hendak melanjutkan, Valencia mendorongnya dengan kuat dan terengah-engah. "Mandi dulu."
Sepasang mata gelap pria yang terlihat mabuk itu menunjukkan kesedihan karena aksinya dihentikan. "Aku nggak boleh cium kamu, Istriku?"
Valencia tidak menyangka Lorenzo akan bersikap seperti ini saat mabuk. Baik ekspresinya maupun kata-katanya mengandung kemanjaan, terutama ketika mengucapkan kata "istri". Nada akhirnya agak meninggi dan membuat hati Valencia melunak.
Valencia melembutkan suaranya dan membujuk, "Yang patuh dong. Ayo mandi dulu."
"Istriku, mandi baren

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda