Bab 242
"Aku belum sempat kasih tahu," kata Lorenzo sambil melirik jam tangannya. "Sudah sore, aku ambil dokumen dulu dan segera berangkat."
Alis Stella mengerut, ekspresinya menunjukkan ketidakpuasan. Nada suaranya juga terdengar agak menegur. "Makan malam dulu baru pergi. Kalau ada masalah, Nenek yang akan menanggungnya."
"Itu nggak bisa." Lorenzo tetap dengan sikap acuh tak acuhnya. "Nenek seorang diri 'kan nggak bisa mewakili keputusan perusahaan. Tunggu saja, sebentar lagi Nenek pasti akan menerima panggilan untuk menghadiri rapat dewan direksi."
Setelah mengatakan itu, Lorenzo langsung naik ke lantai atas tanpa memedulikan siapa pun di ruang tamu.
Di lantai bawah, anggota keluarga Cameron saling berpandangan dengan canggung.
Adrian akhirnya berkata lebih dulu, "Nyonya Stella, apa Lorenzo nggak tahu kalau jamuan makan ini sebenarnya kita atur agar dia bisa bertemu resmi dengan Myla?"
Meski usia Adrian dua tahun lebih tua dari Stella, tetapi mengingat status dan kedudukan Stella di keluarg

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda