Bab 179
Saat pembantu itu melihat mata Valencia yang merah dan bengkak, ekspresinya langsung berubah. "Nona Valencia, apa yang terjadi?"
Valencia menggelengkan kepalanya pelan, suaranya berat karena hidungnya tersumbat. "Aku baik-baik saja."
Pembantu itu tampak agak khawatir dan bertanya kepadanya, "Apa Nona ingin saya menghubungi Pak Lorenzo?"
Kenapa malah membahas hal yang paling menyakitkan?
Tentu saja pembantu ini tidak sengaja.
Valencia memaksakan senyum yang bahkan lebih buruk dari tangisan, berusaha terlihat tegar. "Aku benar-benar nggak apa-apa. Mungkin aku cuma belum terbiasa di tempat ini, ditambah lagi aku kepikiran soal kondisi ayahku di rumah sakit, jadi tadi nggak tahan terus menangis. Jangan khawatir."
Pembantu itu tidak tahu soal William yang sedang dirawat di rumah sakit. Mendengar penjelasan Valencia, dia tidak banyak bertanya lagi dan hanya berkata, "Kalau memang nggak apa-apa, syukurlah. Saya sampai kaget tadi, saya kira ada sesuatu yang buruk terjadi. Pak Lorenzo sudah ber

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda