Bab 87
Mata Zavier sangat indah, pupilnya sangat hitam, bentuk matanya panjang, dan kelopak matanya tipis.
Di bawah sudut mata kanannya ada sebuah tahi lalat merah kecil yang menambah pesona.
Saat bertatapan dengannya, selalu ada perasaan jantung berdebar seakan akan tersedot ke dalam tatapan matanya yang dalam.
Thalia menarik kembali pandangannya, menunduk dan menatap jemarinya sendiri.
Andre mengganti ekspresinya menjadi lembut. "Zavier, Hani, kalian sudah pulang, sudah makan?"
Hanisha berujar, "Sudah."
"Bukankah tadi katanya kondisi pasien di rumah sakit cukup gawat, jadi mungkin nggak pulang?"
Zavier menjelaskan dengan datar, "Pak Tianos yang ambil alih, dia menyuruh kami pulang duluan."
"Kalau begitu istirahatlah dulu, kamu juga pasti lelah sudah antar Hani pulang."
Hanisha ikut berbicara, "Tinggallah sebentar, aku masih ada hal ingin dibicarakan denganmu."
Zavier mengangguk. "Baik."
Thalia yang berdiri di samping, tak bisa tidak mengakui bahwa saat ini, Zavier dan mereka lebih tampak se

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda