Bab 43
"Temanku punya studio foto dan sekarang dia lagi butuh beberapa contoh hasil jepretan buat promosi."
"Dia juga fotografer independen, banyak banget yang ingin difoto sama dia."
Thalia buru-buru menyela, "Model foto? Aku nggak bisa. Aku nggak cantik."
Nila langsung tertawa. "Siapa bilang kamu nggak cantik? Kalau kamu nggak cantik, dulu pas sekolah kenapa ada banyak banget cowok yang naksir kamu?"
Memang, meskipun Thalia bukan tipe yang cantiknya mencolok, dia punya wajah kalem yang makin lama makin enak dilihat.
Karena kepribadiannya yang pendiam, dia selalu memberi kesan seperti cinta pertama tak terlupakan.
Waktu masih sekolah, banyak orang yang bertanya soal Thalia lewat Nila.
Hanya saja, Thalia sendiri sangat polos. Pikirannya cuma fokus belajar.
Namun, Nila juga tidak memaksanya.
Dia bilang, "Kalau kamu nggak mau, juga nggak apa-apa. Temanku kasih harga lumayan kok, satu set foto dibayar 10 juta. Tapi, sekarang kamu sudah balik ke rumah sakit. Sepertinya memang nggak ada waktu."
Th

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda