Bab 288
Zavier tidak menjawab, melainkan menatap Thalia.
Thalia menurunkan pandangannya. "Aku akan menemui kepala perawat dulu."
Setelah itu, Thalia pergi.
Hanisha memperhatikan kepergiannya, bibirnya cemberut tanpa sadar.
Ekspresi muram terpancar di matanya.
Zavier mengikutinya ke ruang rapat, meletakkan kotak di tangannya.
Hanisha memandangi tumpukan camilan dan boneka, lalu mencibir, "Apa gunanya membawa pulang makanan nggak sehat dan mainan berkualitas rendah?"
Zavier menatapnya tanpa ekspresi. "Apa urusanmu?"
Hanisha langsung bicara tanpa basa-basi. "Aku harap kamu bisa berhenti mencampuri urusan ayah angkatku."
"Kamu tahu situasi keluargaku. Kalau Thalia terus memikirkan ini, semua ini akan menimpaku."
"Energiku terbatas. Jumlah pasien dan operasi di rumah sakit meningkat akhir-akhir ini."
"Zavier, aku kelelahan."
Hanisha merasakan ironi dan kebencian saat mengucapkan kata-kata ini.
Hanisha belum pernah serendah ini kepada orang luar sebelumnya.
Namun, sekarang Thalia telah memojokkannya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda