Bab 242
"Apakah kamu masih mau gugat Grup Dinta?"
Thalia berpikir sejenak, lalu berkata dengan tulus, "Kalau Grup Harmoni sudah menyerah, apakah kamu bisa kasih buktinya padaku? Aku bisa memenuhi semua syaratmu."
Janio terdiam sejenak, lalu bertanya, "Apakah kamu nggak pernah pikir bagaimana kalau kamu kalah?"
Thalia menggelengkan kepalanya, dia berkata dengan tegas dan mata yang berbinar, "Nggak akan kalah."
Selama mereka melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, mereka tidak akan gagal.
Meskipun terdapat banyak kesulitan, Thalia yakin pada akhirnya keadilan akan datang.
Janio berkata, "Baiklah, kamu berhasil meyakinkanku."
Setelah selesai membicarakan masalah Grup Dinta, Janio tiba-tiba berkata, "Apakah kamu butuh bantuan untuk menyelesaikan masalah di internet?"
Thalia mendongak, lalu melihat Janio sedang tersenyum tipis.
Hanya saja tatapan pria itu tetap terlihat dingin, seolah-olah sangat profesional. "Masalah Grup Dinta nggak bisa diurus oleh orang dengan reputasi yang buruk."
Ucapannya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda