Bab 228
Kalau di awal, Thalia pasti tanpa ragu akan memilih menjadi perawat.
Bagaimanapun juga, awalnya dia masuk jurusan keperawatan karena Zavier.
Tapi Thalia sungguh menyukai pekerjaan ini.
Dia orang yang berhati halus. Setiap kali melihat pasien sembuh berkat perawatannya, hatinya penuh kepuasan.
Kepuasan yang membawa kehangatan dari lubuk hati.
Karena itu, rekan-rekan di departemen selalu bilang Thalia berkarakter baik dan sangat sabar pada pasien.
Bisa dibilang, di satu sisi, dia juga sedang mencari penghiburan dan kehangatan untuk dirinya sendiri.
Tapi ada kenyataan lain.
Thalia mengusap telinganya.
Telinganya butuh uang.
Anak-anak panti asuhan juga butuh uang.
Dengan menjadi perawat, sulit baginya untuk mengumpulkan banyak uang.
Pagi itu, Thalia mendengar suara Zavier keluar rumah. Dia menenangkan diri sebentar, lalu bangkit pelan-pelan.
Hari ini dia shift malam, jadi siang ada banyak waktu untuk istirahat. Kebetulan bisa menemani Kimi supaya makin terbiasa.
Begitu berdiri, kepalanya m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda