Bab 214
Dia pikir Thalia pasti sangat peduli soal itu.
Ketika menoleh ke arahnya, dia tidak melewatkan sorot redup yang sempat melintas di mata Thalia.
Namun, detik berikutnya, dia mendengar Thalia berkata, "Kalau memang nggak bisa ketemu ya sudah. Mungkin memang di kehidupan ini kami nggak berjodoh sebagai keluarga ... kalau nggak, mereka juga nggak mungkin sampai kehilangan aku."
Nada bicaranya tidak menutupi rasa kecewanya, tapi mata Thalia tetap jernih ketika menatap Zavier, "Tapi, di dalam hatiku, keluarga yang nggak pernah kutemui nggak lebih penting dari orang-orang yang ada di sisiku sekarang."
Mata Thalia terlalu bersih dan polos. Saat itu juga, Zavier merasa ada sesuatu di dalam hatinya yang seperti bergerak.
Lembut, sekaligus menyakitkan.
Seperti cangkang kerang yang terbuka sedikit celah.
Dia tidak berkata apa-apa lagi dan melangkah pergi terlebih dulu.
Karena kejadian perampokan itu, Chelsea juga sudah tidak ada suasana hati untuk tinggal di sini lebih lama lagi.
Mereka sepakat du

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda