Bab 197
Thalia menatap, alisnya berkerut refleks. "Mana mungkin?"
Andre bicara tegas, "Kenapa nggak mungkin? Mereka ditangkap basah segera oleh Pak Fredy. Kalau nggak, menurutmu kenapa mereka bisa ada di sini?"
Thalia menoleh ke pria di sampingnya. Pria itu berusia empat puluhan, berpakaian rapi dengan jas dan dasi, dan memakai kacamata. Dia tampak seperti pebisnis yang lihai.
Tatapan Pak Fredy tajam, dia memandang Thalia dan Tiara dengan hinaan, mencibir dan berujar, "Aku nggak tahu apa yang dipikirkan anak-anak muda seperti kalian. Grup Dinta sudah berdiri di Kota Jinara lima belas tahun, ini pertama kalinya difitnah melakukan kecurangan."
"Soal panti asuhan, aku sudah jelaskan pada Pak Andre. Itu hanya sebuah kecelakaan, dan kami juga sudah memberi kompensasi yang pantas."
Fredy menyipitkan mata, dengan tenang berkata, "Tapi, aku juga bukan orang yang mudah diganggu. Jangan kira aku tak berani bertindak. Belum ada orang yang berani menyebarkan fitnah tentang Grup Dinta!"
Thalia dengan tenan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda