Bab 108
Yang dibicarakan Zavier dengan Hanisha juga bukan hal penting, hanya situasi di departemen. Mereka mengobrol tanpa topik yang jelas.
Jadi, penolakan pria itu terhadap Thalia menjadi makin jelas.
Thalia mengepalkan jarinya, berdiri di sana dengan canggung.
Pada saat itu, Janio kembali.
Dia memegang sebuah dokumen. Kancing jasnya terbuka, kemeja di dalamnya juga tidak dikenakan dengan rapi. Seluruh penampilannya terlihat sangat santai.
Dia melirik Thalia sekilas, tetapi tidak menyapanya. Sebaliknya, dia langsung berjalan melewati Thalia, lalu bertanya pada Liana, "Di mana Ayah?"
Liana mendengus dingin sembari menjawab, "Kenapa menanyakan ayahmu? Ada orang yang membuat masalah untuk ayahmu begitu pulang. Sekarang dia sedang sibuk di ruang kerja."
Liana menatap Thalia dengan tatapan penuh arti.
Thalia menundukkan kepala, tidak mengatakan apa-apa. Namun, dia juga tidak ingin tinggal lebih lama lagi di sini. Dia mengucapkan salam, lalu melangkah pergi.
Janio mengangkat alisnya, lalu bercanda

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda