Bab 12
Mereka menatap tajam Rani. Dibandingkan dengan wanita itu, Wina yang sedang mereka pegang jelas tidak ada apa-apanya.
Orang-orang itu lalu membawa Wina naik ke atas sambil tertawa mesum.
"Rani, ya? Ayo, temani Kakak-kakak ini bersenang-senang."
Segera setelah kalimat itu terlontar, seorang rekan pria Rani pun berdiri. Orang-orang di dalam ruang VIP itu langsung menatap para pengganggu yang datang dengan tatapan mengancam.
Beberapa orang ini jelas sering berkeliaran di klub malam. Mereka preman yang tidak segan untuk bertindak kejam dan bertengkar. Tidak ada pengunjung yang berani mengganggu mereka.
Rani sendiri tetap terlihat tenang. Dia menatap sekilas ke arah Wina yang ada di paling belakang.
Dia bisa melihat tatapan kebencian dari wanita itu. Dia lalu tersenyum tipis. Dia tidak habis pikir, dari mana Wina bisa punya tenaga untuk terus cari gara-gara.
Rani masih belum membalaskan dendamnya atas semua perlakuan Wina padanya. Tapi wanita itu masih berani muncul lagi di depannya.
Para p

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda