Bab 242
"Aku bukan datang untuk membahas denganmu, melainkan hanya memberitahumu. Carlo, aku mau cerai." Kyla tidak menunjukkan rasa ragu, bahkan berkata dengan pasti, "Kamu pertimbangkanlah dengan baik, kalau kamu bersikeras nggak mau tanda tangan di surat cerai ini, aku hanya bisa menggugatmu."
Carlo menatapnya dengan kaget, bahkan merasa dia sangat asing.
Carlo mengira dia bersikap mengalah akan membuat Kyla ragu.
Namun, dia tidak menyangka kalau Kyla bersikeras mau cerai dengan dirinya.
Bahkan bisa mengancamnya untuk memaksanya tanda tangan.
Jelas-jelas Kyla tahu apa dampaknya dari cerai bagi perusahaan.
Tatapan Carlo terhadap Kyla makin dingin, bahkan tidak lagi ada rasa lembut.
Carlo hanya tersenyum dingin, lalu menarik laci. Saat dia hendak mengeluarkan barang dari laci, tiba-tiba pintunya diketuk dari luar.
Dia kira sekretaris yang menerobos masuk, jadi memarahinya tanpa mengangkat kepala, "Apa nggak tahu ketuk pintu saat masuk? Keluar!"
Selesai berbicara, dia tidak mendengar balasan.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda