Bab 875
Victoria baru saja terbangun, tetapi karena kelelahan, dia kembali tertidur dengan nyenyak.
Mimpinya seperti kabut kelam yang menyelimuti. Tepat sebelum dia tenggelam sepenuhnya dalam kegelapan itu, dia samar-samar mendengar suara serak Julian berbisik di telinganya, "Aku nggak pernah menyentuh Gabriella."
Victoria mencoba memahami maksud dari kata-katanya.
Namun, otaknya sudah terlalu lelah untuk memproses apa pun.
Julian memeluk Victoria yang sedang tertidur, membiarkan kepala Victoria bersandar di lengannya agar tidurnya lebih nyaman.
Di bawah kelopak mata Victoria yang tertutup rapat, bulu matanya yang panjang menciptakan bayangan gelap. Hidung kecilnya yang mancung terlihat begitu indah, tetapi alisnya berkerut membentuk cekungan halus, tampak begitu lemah dan penuh rasa bersalah.
Julian menempelkan ciuman lembut di bibir Victoria yang berwarna merah muda.
Kemudian, dia meletakkan dagunya di atas kepala Victoria, memejamkan mata, dan tidur bersamanya.
Di tengah malam, Victoria ter

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda